Skip to main content

Pelaksanaan Haji 2021 Di Arab Saudi

Kementerian Agama menyambut baik pengumuman pemerintah Arab Saudi yang tetap menggelar ibadah haji tahun ini di tengah pandemi COVID-19. Pj Dirjen Haji dan Umrah Kemendagri Khoirizi mengatakan, seluruh jemaah haji di dunia termasuk masyarakat Indonesia sudah menunggu kepastian kabar tersebut.


“Kami berterima kasih atas pengumuman Saudi bahwa akan ada haji. Tapi Saudi belum mengumumkan rencana operasionalnya,” kata Khoirizi dalam keterangan tertulis, Senin, 10 Mei 2021.

Rencana operasional, lanjutnya, akan diumumkan kemudian. “Kami akan segera melakukan koordinasi terkait rencana operasional tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, pengumuman Saudi tentang haji tahun ini sangat penting karena akan menjelaskan skema haji. Tahun lalu, haji hanya diperbolehkan untuk warga negara Saudi dan warga negara asing yang tinggal di negara itu.

Kementerian Agama akan berkoordinasi dengan Dubes Arab Saudi dan KJRI Jeddah sembari menunggu pengumuman resmi selanjutnya.

“Kami juga telah melakukan serangkaian pembahasan dengan Komisi VIII DPR terkait biaya haji (BPIH). Kami hampir mencapai kesepakatan akhir, ”kata Khorizi.

Khoirizi juga mengatakan bahwa calon jemaah haji Indonesia sudah mulai mengikuti program vaksinasi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan sebagaimana disyaratkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk haji tahun 2021.

Kementerian Agama hari ini mengkonfirmasi apa yang ditakuti oleh ratusan ribu umat Islam di tanah air: sama seperti tahun lalu, tidak ada haji bagi orang Indonesia tahun ini.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuat pengumuman resmi sore ini, mematahkan harapan samar yang tersisa untuk keberangkatan orang Indonesia ke Arab Saudi dengan hanya kurang dari dua bulan untuk dimulainya haji.

Indonesia memiliki sedikit waktu tersisa untuk memutuskan apakah akan mengirim jemaah haji tahun ini atau tidak, dengan hambatan utama adalah penolakan Saudi untuk mengizinkan masuknya jemaah yang diinokulasi dari COVID-19 menggunakan vaksin yang tidak disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia. (SIAPA).

Sebagian besar orang Indonesia yang disuntik menerima vaksin oleh perusahaan farmasi Cina Sinovac, yang baru diberikan persetujuan WHO minggu ini. Seandainya pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengirim jemaah hajinya, praktis tidak akan ada waktu untuk melakukan persiapan yang tepat karena acara suci dimulai pada 17 Juli.

Tahun lalu, lebih dari 200.000 jemaah haji Indonesia menunda rencana mereka karena krisis kesehatan global. Jumlahnya akan jauh lebih kecil tahun ini karena Saudi diperkirakan akan mengurangi jumlah peziarah sebagai tindakan pencegahan kesehatan.

Indonesia, yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, secara tradisional diberikan kuota haji terbesar setiap tahun dengan lebih dari 200 ribu peziarah, diikuti oleh Pakistan dan India masing-masing sekitar 170 ribu.

Jadi penundaan ibadah haji tahun 2021 ini sepenuhnya berlandaskan pada perhitungan pemerintah akan resiko penyebaran Covid-19. Ini adalah langkah yang dianggap sangat perlu untuk dilakukan dalam rangka melindungi kesehatan para calon jamaah haji itu sendiri.

Pemerintah tentunya akan kembali membuka program ibadah haji ini saat kondisi penularan Covid 19 sudah lebih terkendali. Jadi sangat diharapkan semua lapisan masyarakat bisa mendukung terlaksananya program vaksinasi Covid dan juga menerapkan protokol kesehatan dalam aktifitas sehari-hari.